Sejarah Pendidikan Indonesia Pada Masa Kolonial Belanda

Pada masa kolonial Belanda, pendidikan di Indonesia sangat tertinggal dibandingkan dengan pendidikan di negara-negara lain. Pemerintah Belanda membuat beberapa peraturan yang mengatur pendidikan di Indonesia, yang terutama bertujuan untuk mengontrol kegiatan tersebut. Beberapa tokoh penting yang berperan dalam pendidikan masa kolonial Belanda adalah Ki Hajar Dewantara, Wahidin Sudirohusodo, dan lain-lain. Mereka berhasil membangun sebuah sistem pendidikan yang memberikan harapan dan peluang bagi masyarakat Indonesia.

Gambar:IDN Times

Sistem Pendidikan Kolonial Belanda

Sistem pendidikan kolonial Belanda disusun untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat koloni. Kurikulum dibuat untuk mengajarkan subjek seperti bahasa Belanda, agama Kristen, dan geografi, dan banyak sekolah di bawah kontrol Belanda. Pendidikan perempuan Belanda juga mencakup keterampilan seperti menjahit, memasak, dan mencuci.

Sistem pendidikan Kolonial Belanda adalah periode dalam sejarah Indonesia ketika Belanda menguasai dan mendominasi Indonesia dari tahun 1602 hingga tahun 1949. Periode kolonial ini juga dikenal dengan sebutan Hindia Belanda atau Negeri Belanda di Timur Jauh. Sistem pendidikan Kolonial Belanda telah berkembang selama berabad-abad dan telah mempengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia tentang pendidikan. Sistem pendidikan Kolonial Belanda meliputi sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan universitas.

Potret pendidikan pada masa kolonial Belanda

Pendidikan di masa kolonial Belanda di Indonesia adalah sebuah sistem yang sangat berbeda dengan pendidikan saat ini. Pada masa kolonial Belanda, pendidikan di Indonesia fokus pada pengajaran tentang agama, bahasa Belanda, serta kebudayaan Belanda. Pendidikan di masa kolonial Belanda juga menekankan nilai-nilai rasialisme dan klasisme, yang menempatkan orang Belanda di atas orang Indonesia. Pendidikan yang tersedia di masa kolonial Belanda juga sangat terbatas dan tidak semua orang Indonesia dapat mengaksesnya.

Sistem pendidikan pada masa kolonial belanda

1. Europeesche Lagere School (ELS) atau sekolah dasar bagi orang Eropa

Sekolah Dasar Eropa (ELS) adalah sebuah sekolah dasar yang didirikan untuk anak-anak Eropa. Sekolah ini memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi dan kurikulum yang ditargetkan untuk anak-anak Eropa. Sekolah ini juga menawarkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mereka. Sekolah Dasar Eropa juga menyediakan layanan konseling untuk membantu anak-anak dalam mengatasi masalah mereka.

2. Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah dasar bagi pribumi

Hollandsch-Inlandsche School (HIS) adalah sekolah dasar yang didirikan oleh pemerintah Belanda di Indonesia pada abad ke-19. HIS didirikan untuk mengajarkan bahasa Belanda, etika dan agama Kristen kepada anak-anak pribumi Indonesia. Sekolah-sekolah ini juga menyediakan pelajaran seperti matematika, sosiologi, dan bahasa-bahasa lokal. Tujuan utama dari HIS adalah untuk mempersiapkan anak-anak Indonesia untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berperan aktif dalam masyarakat Belanda.

3. holLandsch chinesche shcool (HCS) atau sekolah bagi orang tionghoa indonesia

HolLandsch Chinesche School (HCS) adalah sekolah untuk orang Tionghoa di Indonesia. HCS menawarkan kurikulum yang telah disesuaikan untuk menyesuaikan gaya belajar dan kebutuhan khusus siswa Tionghoa di Indonesia. HCS menyediakan program-program pendidikan yang inovatif dan praktis untuk meningkatkan keterampilan siswa dan meningkatkan kemampuan mereka di bidang akademik. HCS juga mengajarkan siswa tentang budaya dan nilai nilai tradisional china

4. MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs )

Pada masa kolonial Belanda, Sekolah Menengah Pertama (MULO) merupakan salah satu jenis pendidikan yang ditawarkan. MULO adalah sistem pendidikan yang berfokus pada pengajaran matematika, sains, bahasa Belanda, dan keterampilan teknis. Sistem pendidikan ini bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk masuk ke sekolah menengah atas dan mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang berkembang pada masa itu.

5. AMS ( Algemeene Middlebare Shcool )

Di masa kolonial Belanda, Algemeene Middlebare School (AMS) adalah sekolah menengah atas. Sekolah ini didirikan untuk menyediakan pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak Belanda dan masyarakat lokal. Sekolah ini memiliki kurikulum yang terfokus pada bidang ilmu, sains, sastra, dan bahasa. Selain itu, sekolah ini menawarkan beberapa pelajaran yang bertujuan untuk membantu siswanya mempersiapkan diri untuk masa depan.

6. HBS (Hoogere Burgershcool)

HBS (Hoogere Burgershcool) adalah sekolah lanjutan pertama yang didirikan selama masa kolonial Belanda. Sekolah ini didirikan pada 1885 dan merupakan sekolah favorit dari keluarga kolonial Belanda. Sekolah ini menawarkan berbagai macam program pelatihan dan mengajar bahasa Belanda, sehingga memungkinkan pelajar untuk mempersiapkan diri untuk mengejar pendidikan tinggi. Sekolah ini juga menawarkan pelatihan profesional dan pelatihan kerja untuk membantu lulusan menemukan pekerjaan setelah lulus.

7. Schacle Shcool sekolah rakyat pada masa kolonial belanda

Schacle School adalah sekolah rakyat yang dibangun di masa kolonial Belanda. Sekolah ini menyediakan pendidikan untuk anak-anak yang berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, dan menawarkan pelajaran yang mencakup bahasa Belanda, seni, dan pengetahuan umum. Sekolah ini beroperasi hingga tahun 1942, ketika Belanda menyerah kepada Jepang.

8. School Tot Opleiding Van Inslansche Artsen (STOVIA)

STOVIA adalah sekolah kedokteran yang didirikan oleh dokter dan pembaharu pendidikan Wahidin Sudirohusodo di Hindia Belanda pada tahun 1920.

STOVIA adalah sekolah kedokteran pertama di wilayah tersebut yang mengajarkan ilmu kedokteran, serta menyediakan pelatihan klinis bagi mahasiswanya. Sekolah ini berfokus pada pelatihan dan pengembangan keilmuan kedokteran yang berfokus pada kondisi dan kebutuhan lokal.

Postingan paling dicari: